Laporan Praktikum Pelayangan



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
         Terkadang dalam kehidupan sehari-hari kita sering kali mendengar suara yang terkadang terdengar,melemah,hilang kemudian terdengar lagi dan terjadi secara beruntun, inilah yang dinamakan dengan layangan. Layangan terjadi apabila dua buah bunyi yang mempunyai beda frekuensi berinterferensi sehingga terjadi penguatan dan pelemahan bunyi. Oleh karena itu, terjadi perubahan intensitas bunyi dan perubahan amplitude secara periodic.Suatu layangan sama dengan gejala keras-lemah-keras atau lemah-keras-lemah. Satu layangan juga disebut periode layangan. Dengan terjadinya fenomena-fenomena semacam ini yang tanpa kita sadari bahwa sesungguhnya kejadian ini adalah salah satu hal fisika.

B.     Tujuan
1.      Memperlihatkan terjadinya layangan.
2.      Menentukan hubungan frekuensi layangan dengan masing-masing getaran yang menyebabkan layangan itu.
C.     Pelaksanaan
·         Waktu   : Senin, 16 September 2013
·         Tempat  : Lab.Fisika


BAB II
LANDASAN TEORI
            Pelayangan adalah perbedaan frekuensi dua sumber yang kecil. Pelayangan adalah peristiwa perubahan frekuensi bunyi yang berubah ubah dengan tajam karena ada dua sumber bunyi dengan perbedaan frekuensi yang kecil. Berarti pelayangan terjadi jika perbedaan frekuensi kedua sumbernya kecil. Perbedaan frekuensi atau frekuensi pelayangan itu memenuhi hubungan berikut.

Keterangan :
 : Selisih Frekuensi
f : frekuensi
f1 : Frekuensi Pertama
f2 : Frekuensi Kedua


BAB III
ISI

PRAKTIKUM PELAYANGAN

A.    Alat
1.      Plat baja (gergaji besi)
2.      2 bandul yang sama
3.      Benang
4.      Statip dan klem
5.      Stopwatch

B.     Kegiatan

D                                           C                       B             A












 



                                                    l2                        l1
                                                                                             P1
                                                            P2





1.      Memasang alat-alat seperti pada gambar!
2.      Menentukan dengan stopwatch frekuensi ayunan per menit dari masing-masing ayunan  P1dan P2.
Jawab:
            Percobaan pertama, diketahui : l1=45 cm , l2=55 cm
·         L1 , 20 ayunan = 31 s
·         L2, 20 ayunan = 29 s
·         L.layangan = 20,05 s
Maka, f1= ayunan/menit = 1200/31 = 38,7  Hz
Maka, f2 = ayunan/menit = 1200/29 = 41,37 Hz
Jadi ΔF= F2-F1 = 41,37– 38,7 = 2,67 Hz

3.      Ketika menentukan f2 angkat P2 sedikit hingga l2 kendor.
4.      Menentukan waktu untuk melakukan 20 ayunan penuh, missal : t detik maka
ayunan /menit. Demikian pula menentukan f2 (dengan cara yang sama).
Jawab:
                                                     
            T = 1200/38,7 = 31 s              T = 1200/41,37 = 29 s

5.      Sekarang P1 dan P2 diayunkan bersama-sama. Mula-mula P1 dan P2 diberi simpangan yang sama besar ±10 cm dari sikap setimbangnya, dengan arah yang sama, kemudian serentak dilepaskan. Kedua ayunan (= getaran) dari P1 dan P2 mengadakan interferensi, yaitu bersama-sama mempengaruhi alat baja. Perhatikan gerak (getar) titik ujung A yang memperlihatkan hasil interferensi tersebut.
Jelaskan gerak ujung A yang nampak?






Jawab :
Pada saat geraknya bersama simpangannya maksimum, pada saat geraknya  bersimpangan simpangannya minimum.
a.       Amplitudo getar A maksimum (kedua getar komponen saling memperkuat).
Jawab : Ketika A maksimum maka kedua ayunan saling bergerak bersama.
b.      Amplitudo getar A minimum (kedua getar komponen saling memperlemah).
Jawab : Saat A minimum terjadi gerakan ayunan yang saling menjauh.

6.      Terjadinya perubahan amplitudo (maksimum dan minimum) secara periodic akibat 2 getar komponen disebut peristiwa layangan.
7.      Menghitung frekuensi layangan pada percobaan diatas!
Petunjuk : Periode layangan   = waktu dari maksimum ke maksimum berikut.
                                                = waktu dari minimum ke minimum berikutnya.
Catatlah lamanya 2 periode layangan, yaitu waktu dari terjadinya maksimum pertama (pada saat ini kedua ayunan) hingga maksimum ketiga, misal selama t detik maka periode ayunan = t/2 detik atau t/120 menit dan frekuensi ayunannya (kebalikan dari periode) = 120/t layangan per menit.
Pada percobaan ini frekuensi layangan, f = 3,52 layangan/menit.
8.      Mengulangi kegiatan tersebut di atas dengan menggunakan beban-beban yang sama tetapi panjang ayunan 60 cm dan 70 cm.
Frekuensi-frekuensi ayunan adalah :  F1 = 1200/33 = 36,36 ayunan/menit
                                                           F2 = 1200/36 = 33,33 ayunan/menit
Menghitunglah frekuensi layangan yang terjadi pada kegiatan itu.
Frekuensi layangan sekarang : 5,71 layangan/menit.








9.      Dapatkah anda menyimpulkan hubungan antara frekuensi layangan dengan frekuensi masing-masing getar komponen dari data-data dalam table tersebut?
Jawab:Δf dan flayangan.
Atau dapat dirumuskan :
        Flayangan = ftinggi -  frendah

10.  Percobaan tersebut di atas merupakan model/simulasi peristiwa layangan yang terjadi (terdengar) jika kita dengarkan bersama-sama dua sumber bunyi yang frekuensinya berbeda sedikit.
Dalam model/simulasi ini plat besi diumpamakan sebagai media.
Dan kedua ayunan sebagai sumber bunyi yang mengadakan interferensi dan mengakibatkan terjadinya layangan.

11.  Mengisikan dalam table hasil-hasil percobaan 1 dan2
No. percobaan
Frekuensiayunan 1
F1 (get/menit)
Frekuensiayunan 2
F2 (get/menit)
F1-F2
(get/menit)
Frekuensilayangan
(layangan/menit)
1.
38,7
36,36
2,34
3,52
2.
41,37
33,33
8,04
5,71










BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Terjadinya layangan pada dua benda yang diikat diujung tali sebanyak dua.
2.      Pada saat P1 dan P2 bergerak bersamaan, amplitudo getar A maksimum sedangkan pada saat P1 dan P2 bergerak berlawanan, amplitudo getar A minimum.

0 komentar:

Posting Komentar